Selasa, 05 Juni 2012

Sejarah Singkat Bendungan Lama Pamarayan

Bendungan atau dam pamarayan merupakan salah satu peninggalan arsitektur masa kolonial belanda di banten yang masih kokoh berdiri. Bendungan pamarayan memiliki 10 buah pintu pengatur air terbuat dari lempengan baja yang masing-masing diapit oleh tiang-tiang kokoh dengan tiga bangunan berbentuk menara, fungsinya sebagai ruang mesin untuk menurunkan dan menaikan pintu-pintu air tersebut.

Gedung Papak Bendungan Lama Pamarayan
Pada masa sebelum pemerintah belanda membangun jaringan irigasi yang kemudian dinamakan irigasi ci Ujung pamarayan, di daerah ini telah dibangun jaringan irigasi kecil yang sangat sederhana. Saluran irigasi tertua adalah yang dibangun oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke 17 yang dikenal sebagai Kanal Sultan.

Untuk meredam pergolakan yang selalu timbul dibanten, pemerintah hindia belanda merencanakan pembangunan jaringan irigasi untuk mengairi dataran banten utara yang meliputi dataran rendah pantai utara jawa di sebelah barat kali ci ujung sampai ke selat sunda.

Kanal sultan menyadap air kali cidurian ke arah kiri untuk mengairi dataran rendah tanara. Di samping kanal sultan terdapat beberapa jaringan-jaringan irigasi kecil yang menyadapa air dari kali-kali kecil seperti cibongor, cicauk cisaid, ciwaka dan cipare. Luas daerah yang dapat dilayani oleh irigasi-irigasi kecil ini hanya 30 % selebihnya masih berupa lahan persawahan tadah hujan.

Pengukuran topograpi. Hidrometri dan pengumpulan data dasar untuk perencanaan jaringan irigasi dimulai pada tahun 1896. tahun 1899 diterbitkan laporan penilaian kelayakan proyek irigasi dan komite rentabilitas yang dibentuk oleh pemerintah belanda pada tahun 1897. komisi ini merekomendasikan agar pemerintah tidak semata menilai pembangunan proyek dari segi fiskal semata, melainkan harus lebih banyak ditekankan pada asperk sosial ekonomi masyarakat.

Pembangunan fisik jaringan irigasi baru dimulai pada tahu 1905. bangunan utama irigasi ini berupa sebuh bendungan di dekat desa pamarayan di kali ciujung. Karna itu bangunan ini dinamakan bangunan pamarayan, jaringan irigasinya dinamakan irigasi Ciujung Pamarayan.

Bendungan yang semula direncanakan sebagai bendungan tetap, setelah dikerjakan selama 5 tahun dirubah untuk dibangun menjadi bendungan gerak. selain itu pembangunan bendungan yang semula direncanakan dibangun langsung diatas sungai tanpa perlu membuat saluran pengelak, ternyata setelah 4 tahun pembangunan berjalan selalu mengalami ke gagalan dalam pembuatan sumur bangunan sehingga diputuskan untuk membuat saluran pengelak.

Jaringan irigasi saluran induk kiri memiliki daerah oncoran sekitar 24.000 hektar dan jaringan irigasi saluran iniduk kanan dengan daerah oncoran sekitar 7.000 hektar pembangunan jaringan irigasi ciujung pamarayan dengan luas daerah pelayanan sekitar 31.000 hektar memakan waktu 30 tahun.